Lawan Sel Kanker dengan Imunoterapi

Kamis, 21 Juni 2018 - 11:28 WIB
Lawan Sel Kanker dengan...
Lawan Sel Kanker dengan Imunoterapi
A A A
IMUNOTERAPI memberi kesempatan pada sel kekebalan tubuh agar lebih aktif melawan sel kanker.

Pengobatan ini dipandang lebih efektif ketimbang pengobatan kanker lainnya. Beberapa tahun terakhir, dunia penelitian mulai menaruh harapan besar pada imunoterapi yang kini menjadi harapan baru bagi pasien kanker.

Menyikapi hal ini, Dr dr Andhika Rachman SpPD KHOM, staf pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, menjelaskan bahwa imunoterapi memiliki tujuan yang sama dengan terapi kanker yang sudah dikembangkan sebelumnya, yaitu terapi target.

Itu artinya terapi menyasar langsung pada sel kanker yang dituju. Namun, pada imunoterapi, konsepnya sedikit berbeda. Imunoterapi memberikan kesempatan pada sel kekebalan tubuh agar lebih aktif melawan sel kanker. Imunoterapi memutus ikatan antara PD-1 (programmed cell death -1) yaitu reseptor yang ada di permukaan sel-T, sel yang berperan penting dalam sistem imun, dengan PD-L1 (programmed death-ligand 1) yang ada di permukaan sel kanker.

Ketika PD-1 dan PDL1 berikatan, maka sel T tak mampu mengenali sel kanker sehingga terjadi kegagalan untuk membunuh sel kanker sebagaimana seharusnya. “PD-1 itu dijadikan salah satu kaki dari sel kanker tadi untuk melumpuhkan sel imun kita.

PD-1 ditempel dan dimodifikasi sehingga program untuk melumpuhkan sel kanker tidak berjalan,” papar dr Andhika. Dibandingkan kemoterapi atau pengobatan kanker lainnya, pengobatan imunoterapi memiliki efektivitas yang cukup signifikan.

Itulah sebabnya sejak pertengahan tahun 2016 dunia mengalami euforia dengan imunoterapi karena sudah kehilangan harapan terhadap pengobatan konvensional yang responsnya tidak signifikan. Imunoterapi diharapkan dapat melawan semua jenis kanker, yang sel-selnya mengekspresikan PD-L1.

Untuk menentukan apakah sel kanker mengekspresikan PD-L1, maka perlu dilakukan pemeriksaan biomolekular. Untuk saat ini, pembrolizumab yang merupakan penghambat PD- 1 (PD-1 inhibitor) adalah satu-satunya imunoterapi di Indonesia yang sudah disetujui oleh BPOM dan digunakan untuk terapi kanker paru dan kanker kulit jenis melanoma.

Namun, penelitian untuk pengobatan jenis kanker lain masih terus dilakukan. Menurut dr Andhika, hasil pengobatannya cukup signifikan yang ditandai dengan respons terapi yang lebih baik dan peningkatan angka kesintasan pasien.

Sementara itu, Prof dr Iwan Dwiprahasto M Med Sc PhD, farmakolog sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menuturkan, kendati merupakan pengobatan yang relatif baru, sejatinya imunoterapi sudah ada sejak lama.

Dalam 15 tahun terakhir perkembangan imunoterapi terbilang cukup pesat. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan formulasi imunoterapi yang semakin baik. “Imunoterapi pada prinsipnya merupakan terapi biologis yang bertujuan membantu tubuh meningkatkan pertahanan alami dalam melawan kanker,” kata pakar farmakologi UGM ini.

Pada dasarnya, sambungnya, setiap orang punya imunitas. Akan tetapi, untuk melawan kanker yang bersarang di tubuhnya, sayangnya tidak (semua orang) memiliki imunitas yang cukup, makanya diberikan imunoterapi.

Cara Kerja Imunoterapi
Lebih rinci Prof Iwan menjelaskan ada tiga prinsip cara kerja imunoterapi. Pertama, dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, tetapi menghentikan sama sekali hampir tidak mungkin. Kedua, imunoterapi bisa menghambat agar kankernya tidak menjalar atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Dan ketiga, membantu sistem kekebalan tubuh untuk lebih siap dalam menghancurkan sel-sel kanker. Bila membandingkan imunoterapi dengan terapi sebelumnya, yaitu kemoterapi ada perbedaan cukup signifikan.

Obat kemoterapi umumnya berbasis kimia, sementara obat kimia memiliki kendala atau kelemahan tersendiri. Ketika masuk ke dalam tubuh, obat kimia tersebut merusak semua sel baik sel kanker maupun sel-sel normal. Selain itu, efek samping kemoterapi sangat mengganggu mulai dari mual muntah, rambut rontok dan lain-lain.

Di samping itu, karena tidak selalu mencapai target dengan tepat, sering kali pemanfaatannya sangat terbatas. Maka imunoterapi dianggap sebagai sebuah terobosan terapi baru untuk kanker. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)